Gelombang protes anti pemerintah membuat Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali turun dari puncak pemerintahan setelah 23 berkuasa dengan tangan besi.
Protes yang sudah berlangsung selama seminggu itu mencapai puncaknya, ribuan demonstran dari semua lapisan masyarakat mengerumuni ibu kota Tunisia pada hari jumat menuntut pemecatan Ben Ali sebagai presiden. Perdana Menteri Mohammed Ghannouchi akhirnya mengumumkan di saluran televisi negara bahwa ia akan memegang kekuasaan sementara di negara yang terkenal dengan pantai berpasir dan kuil-kuil kuno.

Setelah bandara ditutup, terdengar rumor bahwa presiden Ben Ali telah meninggalkan negara itu untuk mencari perlindungan di negara lain.
"Saya mengambil alih tanggung jawab sementara sebagai pemimpin negara di masa yang sulit ini, dan akan mengembalikan keamanan negara ini seperti semula" Ujar Ghannouchi dalam pernyataan serius "Saya berjanji saat saya memerintah akan menghormati konstitusi dan berkerja untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dan sosial dan berkonsultasi dengan semua pihan untuk menyelesaikan masalah ini".
Ben Ali di anggap tidak mampu sebagai presiden. Banyak yang mengatakan bahwa ia sudah terlalu tua, pikun, dan sakit-sakitan untuk memerintah. Saat ia memerintah ia berjanji bahwa pemerintahannya akan "membuka cakrawala untuk kehidupan demokratis dan berevolusi" yang akhirnya tidak ia buktikan.
sumber salon
0 komentar:
Posting Komentar