Berdasarkan laporan dari Worldwatch Institute baru-baru ini, empat dari sepuluh kilo makanan yang diproduksi di dunia terbuang percuma sebelum sempat dikonsumsi. Dalam laporannya State of the World 2011: Innovations that Nourish the Planet, organisasi non profit ini menyebutkan bahwa petani afrika yang menyediakan 80% persen kebutuhan benua tersebut perlu diberi bantuan.
Meskipun kebijakan-kebijakan baru telah diberlakukan untuk menangani masalah ini, termasuk program Obama adminstration's Feed dan United Nations World Food Programme tetap saja kelaparan masih menimpa sebagian besar populai dunia - diperkirakan bahwa 925 juta orang di dunia kurang gizi.
Dikarenakan resesi dunia, selama bertahun-tahun bantuan global terhadap program pangan dunia menurun. Pada tahun 1980 16% dari seluruh bantuan pembangunan dialokasikan untuk program pangan, tapi hanya 4% saja pada tahun 2000. Menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan ( According to the Organisation for Economic Co-operation dan Development - OECD) pada tahun 2008 hanya tercatat $ 1,7 Milyar (15,3 trilyun rupiah) yang resmi dialokasikan untuk mendukung proyek-proyek pertanian di Afrika.
"Masyarakat internasional telah mengabaikan seluruh segmen sistem pangan dalam upaya untuk mengurangi kelaparan dan kemiskinan" ujar Danielle Nierenberg, co-direktur Worldwatch's Nourishing the Planet project. "Solusi tidaklah harus memproduksi makanan yang lebih banyak, tetapi mengubah seperti apa yang dimakan anak-anak di sekolah, bagaimana cara makanan diolah dan dipasarkan, dan pada perusahaan makanan apa kita berinvestasi".
Laporan ini mengeksplorasi barbagai inisiatif dan kemungkinan, apakah akan berhasil apa tidak - dan jika berhasil maka akan diterapkan untuk program pangan dunia. Salah satu contohnya, petani yang berada di lingkungan kota padat di Nairobi, Kenya, membagun kebun vertikal, menempatkan menempatkan karung tanah di lubang dinding di sepanjang bangunan untuk makan keluarga mereka. Diprediksi hampir dua pertiga dari penduduk afrika akan hidup di kota-kota, dibandingkan sekarang yang hanya satu pertiganya. Metode ini disorot sebagai salah satu sarana untuk mengatasi salah satu dari banyak masalah pangan yang sedang dihadapi dunia.
sumber earthtimes
Meskipun kebijakan-kebijakan baru telah diberlakukan untuk menangani masalah ini, termasuk program Obama adminstration's Feed dan United Nations World Food Programme tetap saja kelaparan masih menimpa sebagian besar populai dunia - diperkirakan bahwa 925 juta orang di dunia kurang gizi.
Dikarenakan resesi dunia, selama bertahun-tahun bantuan global terhadap program pangan dunia menurun. Pada tahun 1980 16% dari seluruh bantuan pembangunan dialokasikan untuk program pangan, tapi hanya 4% saja pada tahun 2000. Menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan ( According to the Organisation for Economic Co-operation dan Development - OECD) pada tahun 2008 hanya tercatat $ 1,7 Milyar (15,3 trilyun rupiah) yang resmi dialokasikan untuk mendukung proyek-proyek pertanian di Afrika.
"Masyarakat internasional telah mengabaikan seluruh segmen sistem pangan dalam upaya untuk mengurangi kelaparan dan kemiskinan" ujar Danielle Nierenberg, co-direktur Worldwatch's Nourishing the Planet project. "Solusi tidaklah harus memproduksi makanan yang lebih banyak, tetapi mengubah seperti apa yang dimakan anak-anak di sekolah, bagaimana cara makanan diolah dan dipasarkan, dan pada perusahaan makanan apa kita berinvestasi".
Laporan ini mengeksplorasi barbagai inisiatif dan kemungkinan, apakah akan berhasil apa tidak - dan jika berhasil maka akan diterapkan untuk program pangan dunia. Salah satu contohnya, petani yang berada di lingkungan kota padat di Nairobi, Kenya, membagun kebun vertikal, menempatkan menempatkan karung tanah di lubang dinding di sepanjang bangunan untuk makan keluarga mereka. Diprediksi hampir dua pertiga dari penduduk afrika akan hidup di kota-kota, dibandingkan sekarang yang hanya satu pertiganya. Metode ini disorot sebagai salah satu sarana untuk mengatasi salah satu dari banyak masalah pangan yang sedang dihadapi dunia.
Vertikal Garden - zmotion.missionsplace.com |
sumber earthtimes
0 komentar:
Posting Komentar